Senyum Tulus Terindah, RSJ Lawang

by - June 02, 2011

30 Mei 2010, hari pertama menjalani Clinical Study. Beroda dua pagi-pagi banget aku dan taman-teman menuju Lawang, sebuah kecamatan di ujung kota Malang.  Di sana ada Rumah Sakit Jiwa terbesar ke dua, RSJ Dr Rajiman Wediodiningrat.
Ini pengalaman pertama kami pakai baju perawat dan menginjakkan kaki di rumah sakit setelah hampir 4 tahun kuliah di jurusan keperawatan.
Pas tahu jadwal Clinical Study pertama ke RSJ, aku gugup. Hallo.. aku ga pernah ke RSJ sebelumnya, alasan pertama. Alasan ke dua tempatnya jauh, alasan selanjutnya aku ga siap kalau sampai sana para penghuni RSJ menyambut dan pada berebut minta tandatangan, aku pasti gugup.

Singkat cerita, kami sampai RSJ setelah melewati kurang lebih 30 menit perjalanan, what a cold morning! Berangkat jam setengah 6 pagi, ya iya.
Sampai di tempat parkir, tiba-tiba.. *back sound jeng.. jeng.. ala sinetron* kami beneran di sambut pasien RSJ!
Aku kaget kenapa mereka bisa berkeliaran begitu bebas dan mengajak kami bersalaman. Ngeri aja membayangkan salah satu dari kami ada yang tiba-tiba di peluk.
Jadwal penyambutan karyawan RSJ yang molor membuat kami jadi lebih lama bercengkrama dengan pasien yang menyambut tadi. Berfoto-foto.. ngobrol.. ini bagian yang aku catet di otak, mulai dari detik itu aku bilang sama diriku sendiri, "Hey Nita, ini menyenangkan bukan?". Mereka yang selama ini negatif di benak kita, ternyata mereka sungguh positif. "Hey mereka berhasil membuatmu tersenyum dengan tulus."
Sampai suatu saat kami sedang duduk-duduk, salah satu pasien mendekat dengan bawa bolpoin, "Ada yang mau tandatanganku?" Aku penasaran, buka tas dan mengeluarkan sebuah buku, aku berikan ke pasien itu. Dia duduk, mulai menggoreskan tinta di buku itu dengan posisi buku terbalik (bagian atas dibawah). Bukan tandatangan ternyata, dia menulis. Aku dan teman-teman penasaran, apa yang dia tulis.. sambil sesekali bergumam, dia terus menulis. Ini yang dia tulis :

Bismillahirrohmanirrohim..
(tulisan dibawahnya kurang jelas)
Total gajian 1000 trilyun
Nama         : Drs. Q******din
Alamat       :  Sidoarjo (Ke****g - W****ayu ) RT : 03 / RW: 01
Pekerjaan  : Dokter cinta
Kelahiran  : Sidoarjo (9-5-78)
Cita-cita    : Seorang pemimpin
No telp      : 031 (8853642)
                                    TTD
                Al-ustad K.H Q*****din S.ag

Dia langsung pergi setelah selesai menulis dan mengembalikan bukunya. Tulisan seorang pasien waham kebesaran, kami tertawa membacanya :)

Ga lama, kami sudah berada di ruangan perawatan. Kelompokku bertugas di ruang Flamboyan, tempat pederita gangguan mental organik wanita dirawat. Lagi-lagi aku kaget, beda banget sama sebelumnya, sebelumnya pasien yang aku temui sangat agresif, yang ini sangat apatis, banyak diam, dan susah sekali diajak ngobrol.  Sekali mencoba..dua kali mencoba.. saat sesekali keluar senyum dari bibirnya rasanya sangat indah.. indah..
Pasienku selama dua hari di sana namanya RD, seorang gadis berusia 26 tahun lulusan SMK. Dari data dirinya aku tahu dia anak seorang pegawai BUMN. Tanpa orangtuanya duga, dia berubah jadi sangat agresif, hingga kemudian ia jadi sangat pendiam dan suka menyendiri. Miris.. Dari matanya ada tumpukan trauma, mimik mukanya langsung berubah pas aku tanya tentang teman dan keluarga, dia menunduk. Orang tuannya ga mau menerima dia saat dia mulai terganggu jiwanya, kemudian membawanya ke RSJ. 
Pas aku ajak ngobrol tentang hobi, tiba-tiba dia tersenyum dan bilang, "memasak..!" dengan lantang. Senyumannya indah banget. Tetawanya sangat tulus.. walaupun mungkin dia ga tau apa yang dia tertawakan.

Seorang temen yang pernah praktek di sana mengirimkan pesan di facebook. "Salam ya buat mereka, seribu senyum dan tawa tumbuh di sana. Ada seorang pasien yang setiap hari membuatkan aku rajutan selama satu bulan praktek", tulisnya. "Meraka bukan orang yang disisihkan.. mereka orang yang diberi senyum dan tawa oleh Tuhan setiap waktu."
Terharu :'(
Pengalaman disana sungguh memorable, sayang kita ga boleh memotret pasien karena dibatasi etik.
Kami sekelas punya kesempatan ke sana lagi selama satu bulan pas profesi nanti, semoga akan lebih menyenangkan, akan bisa membuat lebih banyak senyuman di bibir mereka. Ga sabar menunggu hari itu tiba.

Sampai ketemu lagi teman-teman.. :)

You May Also Like

16 komentar

  1. cieeeeh...
    surat cinta dari dr.cinta,uhuuui ;D

    ReplyDelete
  2. ah jadi kangen sama pak dokter :))

    ReplyDelete
  3. wah...lucu juga suratnya ya?gak takut ya dekat ama mereka?

    ReplyDelete
  4. iya lucuu haha.. awalnya takut, tapi ternyata ngobrol sama mereka menyenangkan, ngilangin stess.. :)
    thank for visitting ;)

    ReplyDelete
  5. keren mb nitaaaaaaaa >,<

    ReplyDelete
  6. makasih chaa.. tar kamu juga bakal ada di sana ;) temen-temen sekelas pada seneng semua, pengen ke sana lagi \^^/

    ReplyDelete
  7. pengalaman yang unik dan sekligus menantang,,hehehe mantep juga penglamannya nih,,,

    ReplyDelete
  8. thanku.. ga nyangka juga nih bakal berhadapan sama situasi kayak gitu. :)
    makasih ya udah berkunjung.. jangan bosen2 ;)

    ReplyDelete
  9. Mantapzzz.... Mba cerita pengalaman yang menarik. Sukses selalu.

    Salam

    Ejawantah's Blog

    ReplyDelete
  10. amiiin... :)
    makasih ya buat kunjungannya.. semoga sukses juga buat km..
    meluncur visitting back ;)

    ReplyDelete
  11. thank to rosevioly ;) nama pasien sudah disamarkan :D

    ReplyDelete
  12. baru baca. clinical study itu semacam kp bukan mbak?
    hari kedua kemana lagi mbak? ditunggu cerita-ceritanya lagi ya.
    hhe...

    ReplyDelete
  13. kita tak pernah tau dunia mereka, kalo pengen tau, jd spt mereka dulu. wkwkwkwkwk

    ReplyDelete
  14. @rizki : kp itu apa? haha sama2 ga ngerti..
    tar tgl 13 bakal ke emergency (UGD) pasti seru.. tunggu ya ceritanya.. ;)

    @kira: iya.. haha.. kapan2 kayaknya km juga harus nyabain ketemu mereka di lawang. seru banggeet! ;)

    ReplyDelete
  15. jadi inget orang gila yang selalu dateng di kafe teknik dan selalu mengomentari kita waktu maen kartu..mereka memang lucu.. :D

    ReplyDelete
  16. kemarin ikut ke menghadiri kita bisa kita beda gak di museum kesehatan jiwa

    ReplyDelete

Silahkan berkata-kata di sini :)